Suatu hari ada temen perajut tanya "Bisa knitting?". Agak lama saya jawabnya, karena pertama, sebenernya bisa knitting dasar, pernah bikin project knitting, tapi kecil-kecil dan gak terlalu banyak. Boleh dibilang jam terbang belum begitu banyak. Kedua, bisa jadi ini pertanyaan beneran atau pertanyaan tantangan yang akhirnya berujung pada tanya pola atau minta ajarin.... Waduuuh kalo diminta ngajarin knitting saya masih belum sanggup, ilmunya belum banyak. Akhirnya dengan pelan saya jawab "bisa". "Naaaah.. buatin saya sweater dong" lanjut teman saya. Tuuuh kaaan.... beneran dah. Seumur-umur merajut belom pernah bikin project besar. Bikinnya kalo gak dompet, tas kecil, shawl, baju bayi. Bisa bikin baju bayi aja udah seneng banget saya, karena merasa bisa bikin project wearable. Sebisa mungkin saya mengelak, dengan alasan seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Tapi teman saya bersikukuh minta dibuatkan sweater. Saya pun memberi angin surga dengan bilang "oke, tapi lama loh ya. Belom mahir soalnya" Dengan muka sumringah penuh kemenangan teman saya akhirnya bilang "Siap, santai aja. Gak buru-buru kok"
Dia sumringah, saya tidak. Buat saya ini tantangan sekaligus pe er besar. Tantangan karen menguji nyali saya sebagai perajut amatir untuk menuntaskan janji. Menjadi pe er karena saya belum pernah buat sweater ukuran dewasa, gak tau cara menghitungnya, gak tau mau bikin model apa, gak punya banyak referensi pola knitting. Tepat di hari itu otak saya sibuk memikirkan bagaimana cara menuntasakan janji itu, mau bikin kayak apa sweaternya, cari referensi dimana? Tapi karena kecanggihan teknologi (Thanx Technology) pola-pola gratis berseliweran di dunia maya. Terima kasih juga buat yang sudah sudi membagikan pola-pola gratis itu. Sungguh ilmu yag sangat bermanfaat buat saya sebagai perajut amatir.
Akhirnya petualanganpun dimulai. Pola sudah ditangan, ukuran sudah dipegang, warna benang pesanan sudah didapat, tunggu apa lagi? langsung eksekusi.
Dengan penuh semangat dan bekal pola yang sangat jelas baik bahasa maupun penjelasannya saya memulai. Sangat lancar diawal, saya-pun tersenyum puas. Sampai ditengah-tengah baru sadar kalau ukuran terlalu besar. Waduuuuh...... alamat bongkar ini mah.
Kadang saya mengutuk kemalasan saya berhitung. Karena merajut itu sebenarnya seni berhitung. Otak diajak bekerja, berhitung, mengingat, dilakukan terus menerus sampai project selesai. Dan saya melewati semua itu. Saya abaikan perhitungan diawal pada setiap kali memulai project. Ilmu 'hajar bleh' saya terapkan di setiap kali merajut. Dan berakhir dengan membongkar project, karena terlalu besar atau terlalu kecil. Tapi ya sudahlah. Kadung jatuh cinta sama merajut.
Daaan terbukti, pada bagian lengan antara kanan dan kiri ternyata selisih 2cm. Alamak. Bongkar salah satu adalah satu-satunya jalan. Mau tidak mau, harus dikerjakan.

Dengan ilmu merajut saya yang masih minim, saya berhasil merombak bagian lengan sebanyak 3 kali saja hahahaha (tertawa penuh kemenangan)
Dan dengan penuh perjuangan, semangat yang maju mundur naik turun, 2 kali melakukan 'project selingkuhan' (lebay), project sweater akhirnya selesai. Puas, sangat puas malah. Dengan jam terbang yang masih minim, ilmu merajutbyang belum banyak, sempat tidak pede waktu menerima tantangan, menyelesaikan project besar adalah prestasi besar. Menurut saya.
Dan saat saya sodorkan project itu pada sang pemesan, ternyata dia suka. Warna, ukuran, dan model sesuai harapan dia. Menghela nafas lega, sudah pasti. Merasa telah berhasil menjawab tantangan
Dan saya tidak ragu lagi menantang diri saya sendiri untuk membuat project yang lebih besar lagi. Sudah ada ide-ide yang menari-nari di kepala, tinggal menunggu waktu eksekusi.